Selasa, 24 Oktober 2023

Nyaman

Mahal, langka, 

Kita cari, kita buru, kita inginkan

Kita temukan, tak lama

Kita dapatkan, ternyata semu

Kita berikan, sakit balasannya

Nyaman, nyatanya tidak milik semua orang

Nyaman, terkadang hanya bayangan

Nyaman, tetap berada di angan angan


Kamis, 17 April 2014

Harga Sebuah Nyawa

Selama tiga minggu terakhir ini, saya amati begitu banyak terjadi pembunuhan yang diberitakan. Sayangnya, tidak ada kasus yang biasa saja. Hampir semua pembunuhan terjadi secara sadis, tidak banyak berbeda dari cerita di novel-novel thriller yang pernah saya baca.

Pertanyaannya, apakah memang sudah semakin murah harga sebuah nyawa hingga semakin mudah orang memutuskan untuk mencabut nyawa seseorang? Ataukah memang sudah tidak ada penyelesaian dari setiap masalah mereka sampai harus mengambil jalan menghabisi nyawa seseorang? Dengan pelaku dan korban yang tidak memandang usia, semua terjadi secara mengerikan.

Satu hal yang pasti, membunuh adalah suatu hal yang sangat tidak bisa dibenarkan. Dalam bersosialisasi, tidak mungkin tidak ada masalah yang muncul. Tidak mungkin hidup terjadi semulus itu. Dan penyelesaian masalah, tentu harus dicari. Tapi apakah harus kemudian hanya nafsu  binatang yang memutuskan? Bukankah harus tetap logika yang dijalankan? Pertimbangkanlah segala sesuatu yang akan dilakukan, yang akan diputuskan, sehingga tidak ada yang akan disesalkan.

Ketika pembunuhan sudah diputuskan sebagai penyelesaian, apakah kemudian masalahnya sudah benar-benar terselesaikan? Tidak, justru timbullah masalah yang baru. Bukan hanya untuk pelaku, tapi juga untuk orang-orang yang berhubungan dengan pelaku.

Ingatlah,bahwa setiap perbuatan kita tidak terlepas dari pengawasan Sang Pencipta. Setiap perbuatan kita tidak terlepas dari pertanggung jawaban yang akan diminta. Maka, jangan sampai melakukan perbuatan yang dilarang, terlebih jika itu sudah jelas merupakan sebuah dosa.

Nyawa itu hal yang sangat berharga. Hanya Allah yang berhak mencabutnya.